Tidak ada pernikahan yang bebas masalah. Semua rumah tangga memiliki konfliknya masing-masing. Ada yang sibuk bergumul karena perbedaan kepribadian, komunikasi yang buruk , ada yang bermasalah dengan perbedaan pola pengaturan keuangan, ada yang bermasalah dengan pemahaman mendidik anak yang berbeda, ada yang bermasalah dengan keluarga besar, ribut selalu dengan mertua atau ipar, ada yang tidak dapat menikmati sex dengan nyaman, ada yang merasa perkawinannya telah berjalan sekian tahun, menjadi garing, datar, membosankan (yang mana ini saya bahas di kotak sebelah).
Tidak ada perkawinan tanpa masalah, tapi apapun masalahnya jika tidak dibereskan, akan membuat ketidaknyamanan dan ketika terus didiamkan akan membuat pernikahan terasa sangat menyiksa.
- Salah satu berselingkuh dan tertangkap basah oleh pihak yang lain
- Salah satu pihak berselingkuh dan belum tertangkap tapi yang berselingkuh merasa dihantui perasaan bersalah, ingin berhenti tapi tidak tahu bagaimana caranya
- Salah satu pihak berselingkuh, dan tertangkap basah tapi tidak mau menghentikan perselingkuhannya (dengan sejuta alasan : belum bisa, mau pelan-pelan, tidak tega, atau tidak peduli walau akhirnya akan mengakibatkan perceraian)
- Salah satu pihak berselingkuh, sudah ketahuan oleh pasangannya, berjanji untuk “bertobat” berhenti dari perselingkuhannya, tapi ternyata kumat kembali
- Salah satu pihak berselingkuh, sudah ketahuan oleh pasangannya, berjanji untuk “bertobat” berhenti dari perselingkuhannya, dan memang sudah berhenti (mungkin berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun yang lalu) namun “efek” perselingkuhannya masih terus menebarkan “racun” bagi relasi suami istri yang ada.
Ketika perselingkuhan terjadi dan ditemukan oleh pasangannya, maka seperti penyakit, ini adalah seperti menemukan cancer dalam tubuh Anda yang sudah stadium tinggi. Jika tidak diobati secara tuntas maka hampir dipastikan pernikahan Anda akan bubar. Bisa bubar secara legal dalam arti bercerai atau tidak bercerai tapi kedua belah suami istri hanya “stuck” – terjebak dalam pernikahan yang palsu, hanya fenomena, sepertinya suatu keluarga yang utuh, tapi di dalamnya “kosong”, tidak ada cinta, tidak ada relasi dan komunikasi yang sehat, hanya 2 pribadi dalam satu rumah, bersepakat untuk membesarkan anak, dan hidup dalam kemunafikan jangka panjang. Dan ini tentu saja sangat sangat menyiksa.
Dan setelah Anda menemukan bahwa pasangan Anda berselingkuh…apa yang Anda lakukan?
Setelah melewati fase dari tidak percaya lalu menemukan bukti lalu sedih, menangis, histeris, marah , mungkin teriak, mungkin ada yang merusak barang bahkan melakukan kekerasan fisik, ada juga yang mungkin memarahi pihak yang berselingkuh dengan pasangan Anda, setelah semua fase ini dilewati, lalu apa?
Banyak pasangan tidak serta merta lalu ingin bercerai. Karena memang tidak mudah. Pasangan akan tetap memikirkan sekian tahun kebersamaan yang telah dilalui dan juga sebagian besar akan memikirkan anak. Banyak pasangan akhirnya memutuskan tidak mau bercerai, dan mau melanjutkan pernikahan mereka demi anak-anak tercinta.
- Anda di “hantui” oleh perselingkuhan tersebut
- Anda tidak tahu dan ingin sekali tahu duduk perkara sebenarnya dari perselingkuhan
- Pasangan Anda sudah mengakui tapi Anda tidak bisa mempercayai kejujuran yang ada
- Pasangan Anda mengakui berselingkuh tapi tidak mau menceritakan detail sesungguhnya apa yang terjadi
- Atau pasangan Anda tidak mau mengakui sudah berselingkuh padahal Anda sangat yakin dia berselingkuh
- Anda tidak percaya bahwa pasangan Anda benar-benar sudah tidak lagi berselingkuh
- Anda tidak dapat percaya bahwa pasangan Anda mencintai Anda
- Anda paranoid dengan gadget, dengan kepergian pasangan yang berselingkuh keluar rumah, meeting, bekerja, ketemu orang apalagi bisnis trip ke luar kota dan luar negri
- Anda terus merasa bahwa pasangan Anda tidak jujur
- Anda merasa diri rendah, jelek, tidak berharga dimata pasangan yang berselingkuh
- Anda pada akhirnya bereaksi berlebihan untuk memastikan pasangan Anda memang masih mencintai Anda, kadang seks berlebihan dll yang pada akhirnya membuat Anda lelah dan terperangkap lebih dalam
- Anda dapat juga menjadi dingin, malas, tidak percaya apapun “perilaku baik” yang berusaha dilakukan oleh pihak yang berselingkuh dalam usahanya memperbaiki relasi
- Anda sering sekali teringat kembali perselingkuhan yang dilakukan oleh pasangan, lalu Anda kembali sedih, kembali marah, ingin terus melampiaskan kemarahan kepada pasangan yanag berselingkuh, dengan siklus yang berulang-ulang
- Anda terperangkap, merasa tidak bisa tidur tenang, tidak bisa focus, tidak memiliki nafsu makan, ingin terus mengurung diri, tidak bisa menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik
- Kadang bahkan anak menjadi sasaran kemarahan
- Anda dihantui rasa takut dan marah traumatis akan berbagai hal yang bersangkutan dengan obyek selingkuhan yang dilakukan oleh pasangan, seperti hotel tempat mereka check-in, lokasi pertemuan, gadget, dll dll
- Anda sangat kesal karena pihak yang berselingkuh tenang saja dan tidak menunjukan rasa bersalah seperti yang Anda inginkan
- Anda sangat kesal karena yang berselingkuh berusaha untuk berperilaku baik dan memperbaiki relasi namun Anda tetap merasa kesal dan marah tiada akhir
- Ketika ada hal-hal kecil yang muncul dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan peristiwa perselingkuhan muncul maka Anda kembali merasa sedih, down, marah, kecewa, sakit hati berkepanjangan bahkan hingga depresi mendalam
- Dan berbagai varian peristiwa lainnya.
Sehingga “niat baik” untuk tetap bertahan dan memulihkan perkawinan yang telah dilanda perselingkuhan, menjadi suatu agenda yang tidak pernah terealisir.
- Yang diselingkuhi akan terus dihantui
- kepercayaan yang sudah tidak ada
- ketidakmampuan membangun kembali rasa percaya
- ketidakmampuan membangun komunikasi yang terbuka
- ketidakmampuan membangun kembali perasaan cinta dan saying
- trauma tiada henti
- kadang timbul rasa jijik
- rasa rendah diri, minder
- kemarahan yang dari waktu ke waktu terus muncul
- kesedihan yang dari waktu ke waktu terus ada
Dan percayalah Bapak/Ibu, hal tersebut akan berlangsung LAMA. Jangan berharap, ini karena baru ketahuan, lama-lama juga akan hilang…TIDAK! Kami memiliki Klien yang telah selesai perselingkuhannya untuk waktu yang tahunan, namun ternyata racun ini masih ada. Sepuluh point diatas dan dua puluh point sebelumnya masih terus terjadi.
Sehingga pernikahan yang telah dinodai perselingkuhan akan sangat sangat sulit pulih jika tidak diobati dengan sempurna dengan berobat ke Konselor Pernikahan yang berpengalaman. Hal diatas akan terjadi tahunan, sehingga walaupun mungkin pernikahan Anda tidak bercerai secara legal, namun pernikahan itu sebenarnya sudah hampir tidak exist, sudah sangat parah kondisinya, yang saya katakan seperti kanker stadium 4 yang lama kelamaan akan membuat pernikahan Anda “mati”.
- untuk yang berselingkuh – memastikan Anda mengetahui sebab perselingkuhan tersebut, sebab tersebut juga “disembuhkan” secara total – sehingga memastikan di kemudian hari, Anda tidak akan berselingkuh lagi
- untuk yang diselingkuhi – memastikan Anda diberdayai oleh langkah-langkah terpadu yang kami miliki – agar Anda dapat “move on” – mampu melanjutkan hidup pernikahan dan membangun relasi yang sehat – baik segi kepercayaan, cinta, komunikasi, sex, kejujuran – tanpa membawa sisa “racun” dari perselingkuhan tersebut.
Apalagi masalah perselingkuhan, yang merupakan masalah kronis, yang jika tidak disembuhkan akan sangat mengancam masa depan pernikahan Anda. Karena itulah Konseling Perselingkuhan merupakan hal yang tidak “murah” karena pernikahan Anda adalah sesuatu yang sangat berharga. Apa gunanya Anda sukses dalam segala hal, tapi memiliki pernikahan yang hancur-hancuran.
Jadi hidup adalah pilihan. Memilihlah dengan bijaksana. Memilihlah untuk cerdas, mau berbalik 100% dari kesalahan yang sudah terjadi dan mau …dengan effort maksimal …memperbaiki pernikahan yang telah ternoda dengan perselingkuhan.
The help is here…it is your choice to use it or not.
Elly Nagasaputra, MK, CHt
www.konselingkeluarga.com
-healing hearts-changing life-